MAKALAH
“KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF VS TRANSAKSIONAL DALAM ORGANISASI”
Oleh : Moh. Fajri
(Wasekum PPPA)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam tatanan masyarakat atau sebuah organisasi tentunya sudah tidak
asing dengan istilah pemimpin. Yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah
apakah makna dari kepemimpinan itu?
Istilah tersebut bisa kita artikan bahwa pemimpin adalah seseorang yang dipercayakan untuk mengatur orang lain.
Dari kata pemimpin itulah baru akan muncul sebuah istilah kepemimpinan setelah
melalui proses yang panjang.
Seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam kehidupan, sedikitnya ada tiga
hal yang membuat kita membutuhkan figur seorang pemimpin, yaitu:
a) Sebagai tempat pengambil alihan resiko bila terdapat sebuah tekanan
terhadap kelompoknya;
b) Dalam babarapa situasi figur pemimpin perlu tampil untuk mewakili
kelompoknya;
c) Sebagai tempat peletakan jabatan dll.
Ada sebuah kata mutiara dari salah satu tokoh dunia yaitu " (Ken Callahan).
Ketika para manajer repot dengan kebijakan, para bos dengan kuasa-kuasa,
para pelatih dengan proses, dan para tokoh kharismatis dengan peristiwa-peristiwa
besar, semestinya para pemimpin repot dengan urusan menolong orang menemukan
makna hidup yang terdalam.”
Ungkapan diatas
menggambarkan betapa pentingnya seorang pemimpin dalam kehidupan, dalam sebuah organisasi,
masyarakat maupun bernegara. Untuk menjadikan kegiatan dan urusan kita menjadi
lebih baik dan mudah.
Dalam istilah
kepemimpinan ada berbagai Tipologi, seperti Otokratik, Paternalistik,
Kharismatik, Laises Faire, maupun Demokratik. Juga ada
beberapa gaya kepemimpinan yang dimiliki dan diterapkan oleh Para Pemimpin baik
Pemimpin Organisasi maupun Negara. Seperti Kepemimpinan Transformatif,
Kepemimpinan Transaksional, Kepemimpinan Situasional, Kepemimpinan Kontingensi
dan lain-lain. Jika kita menilai efektifitas dari Tipologi dan Gaya tersebut,
tentunya harus kita kembalikan kepada bagaimana seorang Pemimpin tersebut
menjalankannya serta situasi yang sedang terjadi pada saat itu.
Didalam makalah ini penulis sengaja mengambil
judul tentang
“Kepemimpinan Transformatif vs Kepemimpinan Transaksional Didalam Organisasi”
untuk dijadikan sebagai kajian. Karena hal tersebut bagi penulis merupakan hal
yang baru. Sehingga, sangat menarik untuk dipelajari.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Kepemimpinan Transformatif dan Kepemimpinan
Transaksional?
2. Adakah perbedaan antara Kepemimpinan Tranformatif vs Kepemimpinan Transaksional?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.
Sebagai persyaratan
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diadakan oleh HMI Cabang Jember;
2.
Ingin belajar dan memperdalam cara pembuatan Karya
Tulis Ilmiah yang baik dan benar.
1.4 Manfaat
1.
Bagi Penulis
Sebagai pengenalan terhadap Gaya Kepemimpinan Transformatif dan
Gaya Kepemimpinan Transaksional.
2.
Bagi Pembaca
Sebagai bahan atau tambahan
pengetahuan tentang Kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kepemimpinan Transformatif
Kepemimpinan Transformatif merupakan Gaya Kepemimpinan yang
berupaya mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh bawahan untuk
mendukung visi dan tujuan organisasi. Melalui transformasi nilai-nilai
tersebut, diharapkan hubungan baik antar anggota organisasi dapat dibangun
sehingga muncul iklim saling percaya diantara anggota organisasi.
Kepemimpinan Tranformatif pertama kali dikemukakan oleh McGregor
Burns. Berkaitan dengan hal ini Bernard Bass dan beberapa tokoh juga memaparkan
devinisi tentang kepemimpinan transformatif. Tetapi secara garis besar dari
devinisi tersebut ialah ” Leadership and performance beyond expectations.”
2.1.1
Ciri-ciri Kepemimpinan Transformatif
1)
Idealized Influence (Charismatic
Influence)
Idealized Influence mempunyai makna bahwa Pemimpin
Transformatif adalah sosok pemimpin yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat
dan mampu menyihir bawahannya untuk mengikuti Pimpinan. Pemimpin Transformatif menjadi
role model yang dikagumi, dihargai dan diikuti oleh bawahannya. Karena
kharisma yang dimilikinya ditunjukkan melalui perilaku pemahaman terhadap Visi
dan Misi Organisasi, pendiriannya yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap
keputusan yang telah diambil serta menghargai bawahan.
2)
Inspirational Motivation (Memberikan
Inspirasi dan Motivasi)
Inspirational Motivation berarti karakter Pemimpin
yang mampu mendorong bawahannya kepada tingkat yang lebih tinggi.
3)
Intellectual stimulation (Mampu
Mendorong Anggota Untuk Selalu Kreatif
dan Inovatif)
Intellectual Stimulation adalah karakter
seorang Pemimpin Transformatif yang
mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Karakter
ini mendorong bawahan untuk selalu Kreatif dan Inovatif dalam mencari cara baru
yang lebih efektif didalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
4)
Individualized Consideration (Memahami
Karakter Anggota)
Individualized
Consideration adalah karakter seorang Pemimpin yang mampu memahami sebuah
perbedaan dan karakter individu diantara bawahannya. Pemimpin Transformatif mampu
mendengarkan aspirasi bawahannya. Selain itu, Pemimpin Transformatif mampu
melihat potensi dan keinginan bawahannya.
2.2
Syarat-Syarat Untuk Menerakan Kepemimpinan Transformatif
Seorang
pemimpin yang ingin secara efektif menerapkan gaya Kepemimpinan Transformatif,
harus mampu melakukan beberapa hal sebagai berikut :
1)
memahami visi dan misi organisasi;
2)
memahami lingkungan organisasi melalui analisis
lingkungan strategis (swot);
3)
merumuskan rencana strategis organisasi;
4)
menginternalisasikan visi, misi, kondisi
lingkungan strategis, dan rencana
startegis pada seluruh anggota organisasi;
5)
mengendalikan rencana strategis melalui
manajemen pengawasan yang tepat;
6)
memahami kebutuhan para anggota;
7)
memahami kapasitas para anggota;
8)
mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan
kapasitas anggota;
9)
mengapresiasi hasil pekerjaan anggota.
2.3
Kepemimpinan
Transaksional
Bycio mendevinisikan Kepemimpinan Transaksional adalah
gaya kepemipinan dimana seorang pemimpin memfokuskan perhatiannya pada
transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan (anggota) yang
melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran atau yang kita kenal dengan sebutan
barter didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja,
penugasan kerja, dan penghargaan.
2.4
Ciri-ciri Kepemimpinan Transaksional
Ketika kita melihat devinisi dari Kepemimpinan
Transaksional pada devinisi diatas. Yaitu seorang pemimpin yang memfokuskan
perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan anggota yang manitik
beratkan pada hubungan pertukaran. Maka dapat kita ketahui ada beberapa
kesamaan antara seorang pemimpin yang bergaya Kepemimpinan Transaksional dengan
ciri-ciri seorang Manajer. Yaitu;
1)
Motivasi Kekuasaan
Pemimpin
Transaksioner akan diikuti oleh anggotanya karena kekuasaannya. Jadi Peimpin Transaksioner harus berada pada
posisi puncak.
2)
Percaya Diri
Pemimpin
Transaksioner sangat percaya diri didalam memimpin kegiatan orgaisasi karena status antara
pimpinan dan anggota sangat jelas perbedaannya.
(menjunjung tinggi status).
3)
Mengedepankan Legalitas
Penyelesaian terhadap suatu permasalahan menggunakan pendekatan formal legal.
4)
Responsif
Pemimpin
Transaksioner mengetahui apa yang diinginkan karyawan dan menjelasakan apa yang akan mereka
dapatkan apabila kinerjanya Sesuai dengan
harapan.
2.5
Efektifitas Kepemimpinan
Transformatif Vs Kepemimpinan Transaksional
Berkaitan dengan pengaruh gaya Kepemimpinan
Transformatif terhadap perilaku anggota atau karyawan, Podsakoff dkk. (1996)
mengemukakan bahwa gaya Kepemimpinan Transformatif merupakan faktor penentu yang mempengaruhi
sikap, persepsi, dan perilaku karyawan di mana terjadi peningkatan kepercayaan
kepada pemimpin, motivasi, kepuasan kerja dan mampu mengurangi sejumlah konflik
yang sering terjadi dalam suatu organisasi. Sehinnga apabila kebutuhan anggota yang
lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri, hanya dapat dipenuhi
melalui praktik gaya Kepemimpinan Transformatif.
Sedangkan
mengenai hirarki kebutuhan manusia. kebutuhan karyawan atau anggota yang
sifatnya lebih rendah, seperti kebutuhan fisiologis dan rasa aman hanya dapat
dipenuhi melalui praktik gaya Kepemimpinan Transaksional.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah hubungan antar pribadi dalam suatu kelompok yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan Transformatif merupakan
gaya kepemimpinan yang berupaya mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh
bawahan untuk mendukung visi dan tujuan organisasi.
Karakteristik Kepemimpinan
Transformatif :
1)
idealized influence;
2)
inspirational motivatio;
3)
intellectual stimulation;
4)
individualized consideration.
Syarat-Syarat Menjadi
Pemimpin Transformatif :
1)
memahami visi dan misi organisasi;
2)
memahami lingkungan organisasi;
3)
merumuskan rencana strategis organisasi;
4)
menginternalisasikan visi, da misi organisasi;
5)
mengendalikan rencana strategis melalui
manajemen;
6)
memahami kebutuhan para anggota;
7)
memahami kapasitas para anggota;
8)
mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan
kapasitas anggota;
9)
mengapresiasi hasil pekerjaan anggota.
Transaksional
adalah gaya kepemipinan dimana seorang pemimpin memfokuskan perhatiannya pada
transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan (anggota) yang
melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran atau yang kita kenal dengan sebutan
barter didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja,
penugasan kerja, dan penghargaan.
Ciri-ciri
Kepemimpinan Transaksional :
1)
motivasi kekuasaan;
2)
percaya diri;
3)
mengedepankan legalitas;
4)
responsif.
Efektifitas
Kepemimpinan Transformatif dan Kepemimpinan Transaksional
Ø apabila
kebutuhan anngota yang lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri,
hanya dapat dipenuhi melalui praktik gaya Kepemimpinan Transformatif.
Ø Kebutuhan karyawan
atau anggota yang sifatnya lebih rendah, seperti kebutuhan fisiologis dan rasa
aman hanya dapat dipenuhi melalui praktik gaya Kepemimpinan Transaksional.
Berdasarkan
uraian diatas. Kepemimpinan didalam kehidupan berorganisasi khususnya organisasi
kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sangat relevan dan cocok
untuk menerapkan sebuah kepemimpinan Transformatif karena karakter Pemimpin pada model Kepemimpinan Transformasi lebih
sempurna dibandingkan dengan Kepemimpinan Transaksional. Lebih memanusiakan manusia.
3.1
PENUTUP
Akhir kata dari penulis dalam makalah ini, saya
mengucapkan syukur alhamdulillah yang tiada terhingga pada Allah S.W.T.
Penulis ucapkan trimakasih juga kepada Kakanda selaku team verivikasi yang
sudah mau menguji karya tulis ini. Meskipun karyatulis ilmiah yang saya rangkum
dalam makalah ini sangat jauh dari sempurna.
Billahi Taufik
Walhidayah.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
DAFTAR
PUSTAKA
Rivai
Veithzal, 2003. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, edisi kedua.Jakarta:
Rajawali Pers.
Wirjana,R.Bernadine.
Supardo Susilo,2005. Kepemipinan,Yogyakarta: Andi.
Rivai
Veithzal dan Mulyadi Dedi, 2003. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, edisi ketiga.Jakarta: Rajawali Pers.
Mahyudin,H.2004.
Kepemimpinan Masyarakat Madani,Jakarta: Nim Press.
Conger,A.Jay,1997.
Pemimpin Kharismatik: Jakarta: Banirupa Aksara.
Latihan
Badan Pengelola Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember,2009. Hand Out Basic Training: Bondowoso: Doni.
No comments:
Post a Comment